Sabtu malam di agojas-citraland

Setelah gagal dengan Kya-kya, Surabaya sudah lama ada penggantinya, G Walk Citraland
Konsepnya, seperti yang mungkin semua orang sudah tahu, jauh lebih bagus dan rapi dari kya-kya. Tempatnya berkesan santai dan mewah, banyak lampu2 kecil disana sini. Enak buat tempat ngobrol, tdk seperti kya-kya yang tenantnya seperti orang kejar setoran. Begitu duduk, berpuluh daftar menu dan berbagai macam paksaan untuk membeli dtang. menyebalkan sekali. Konsep G walk yang mirp kafe jauh lebihh nyaman.

Untuk tempat ngobrolnya kita pilih agojas, karena selain kenal dengan yang punya juga sedang nggak pingin makan berat.
Suasana agojas bisa dibilang kalah interior dengan beberapa kafe di sebelahnya. Interiornya sederhana dan merakyat, kampus banget. Sementara kafe-kafe disebelahnya lebih elegant dan niat dekornya.
Kursi di agojas tidak terlalu nyaman, atos. Yang lebih menyebalkan (yang mungkin di kafe lain jg sama) nyamuknyaaa...duh...cuma 2 jam duduk udah ada beberapa bentolan disana sini.
tapi herannya, agojas yang paling rame. Mungkin karena namanya?

Kita pesan 3 nasi ayam Pak Djo (baunya harum bikin kepingin-lo katanya nggak pingin makan berat???) Sam pesan es cao, aku pesan es blewah, sementara tamu kita si David pesan air mineral menyehatkan hehehehe...
Untuk snacknya, sam pesan roti bakar keju cokelat, aku pesan pisang goreng keju, dan si David pesan pisang goreng fantasy (campuran semua ya cokelat ya keju ya selai).Pesanan datang tidak lama kemudian, waitressnya cukup baik dan helpfull. Sayang di daftar menu tidak ada daftar harga. Jadi kita tidak bisa mengira2 mana yang mahal-mana yang murah.

Rasa nasi ayam pak Djo standard merakyat, tapi kkhas banget. Nasi putih disiram kuah kental cokelat dengan suwiran ayam. Bumbunya tidak ada di tempat lain kayaknya. makanan khas pas kuliah dulu, murah sih...
Esnya biaasa aja...sama seperti es blewah yang lainnya. Nah yang paling ngtrend kan sncknya...justru yang mengecewakan. (sayang aku lupa foto2) . Roti bakarnya standard abis!! (masih enak roti bakar keju yang biasa aku beli di Es teler 77 dengan harga yang sama) Meises yang dipakai agak kurang kualitasnya, dan rotinya terlalu tebal untuk toping yang terlalu sedikit. Kejunya jarang2, dan tidak ada susu kental manisnya.
sekarang pisang gorengku, dari awal aku sudah kaget aja lihat modelnya yang persis resoles (bayanganku pisang digoreng dengan tepung pisang bkan dengan tepung roti?) Pisangnya sih manis cuma karena digoreng dengan tepung roti yang rasanya hambar, manisnya jadi kurang terasa. Kejunya sekali lagi, juga jarang2.

Penasaran dengan harganya...untuk makanan macam gitu...sebelum selesai aku ke kasir untuk bayar.
Diengg....sodara2!! Untuk seluruh pesanan diatas, kita harus bayar Rp 80.800,- Wuih kaget aja....ternyata pisang goreng resoles yang aku makan tadi seharga Rp 9000,- demikian juga dengan roti bakar tebel yang dimakan sam. harganya cuma beda Rp 1500 dengan nasi ayamku. Harga minuman masih wajarlah Rp 5000,- - Rp 6000,- an. tapi snacknya...ampun deh..

yah...beli suasana -lah. tapi agak menyesal juga. kalau tahu harganya segitu mending ke kafe sebelah yang harganya tidaj jauh beda dengan interior lebih bagus. Istilahnya beli suasana, makanannya cuma buat tambahan aja...
Tape dehh